Perang pasific (asia timur raya) dimulai saat Tentara kerajaan Jepang menyerbu Pangkalan terbesar Amerika di Pearl Harbour Hawai, yang langsung membuat api peperangan berkobar di wilayah Asia. Dalam Intern Angkatan perang Jepang sebenarnya terdapat 2 kelompok yang berbeda faham dalam perang ini. Kelompok 1 adalah para Jendral Tua yang lebih arif dan bijaksana untuk menghindari jalan perang, karena dari berbagai pengalaman mereka melihat betapa kejamnya sebuah perang, dalam kelompok ini terdapat Admiral Yamamoto (Panglima Tertinggi angkatan perang Jepang) dan Vice Admiral Chuichi Nagumo (komandan Armada timur). Kelompok ke-2 adalah Para Jendral revolusioner, Chauvinistic. Didalam kelompok ini terdapat PM Tojo dan Letjend. Tomoyuki Yamashita (Komandan Tentara Jepang Di China dan Asia Tenggara). Karena pengaruh kelompok ke-2 lebih dominan maka Kaisar Hirohito pun akhirnya merestui invasi Jepang yang diawali pendudukan Manchuria (1939), jauh sebelum penyerangan Pearl Harbour. Kaisar Hirohito sebenarnya lebih memilih menjauhi perang dengan puisi sindiranya yang halus.. Ketika tiada gelombang besar dilaut Ketika Tiada angin ribut Mengapa kapal harus mengembangkan layar? Artinya, Ketika kondisi jepang aman sentosa tiada ancaman, mengapa harus melakukan Invasi ke negara lain? Adm. Yamamoto, telah memprediksikan bahwa Jepang akan kalah pada akhirnya, dan berdasarkan hitungan statistik Jepang tidak mungkin memenangkan perang dalam jangka panjang. Menurut Adm. Yamamoto,” Jepang akan mengganas di 6 bulan pertama, tetapi ia tidak tahu apa yang akan terjadi dalam 6 bulan selanjutnya. Akhirnya kata2 Yamamoto terbukti tepat 6 bulan setelah penyerbuan Pearl harbour. Jepang menelan kekalahan besar Di Midway yang membuat armadanya tidak mampu melanjutkan agresi. Keangkuhan dan harga diri Para Pejuang2 muda jepang telah mendorong jepang dalam Kekalahan perang ini. Karena dihadapkan pada pilihan sulit, yaitu jepang mundur dari Manchuria, atau AS dan China memblokade kebutuhan Besi dan baja yang sangat diperlukan dalam pembuatan mesin2 perang, keluarlah perintah rahasia penyerbuan Pearl harbour ditengah buntunya diplomasi AS dan Jepang. Pertempuran Midway Midway adalah titik balik agresi jepang. Kesalahan besar jepang dalam perang pasifik adalah, ia tidak menghancurkan total Pangkalan AS di Hawai sehingga dalam beberapa bulan AS mampu membangun kembali pangkalan tersebut yang merupakan basis utama dalam menggempur jepang. Adm. Chuici Nagumo ragu2 apakah ia harus melakukan serangan gelombang ke-2 untuk menghancurkan total pearl harbour atau mengamankan jalan pulang ke pangkalan armadanya. Ia lebih memilih opsi pengamanan dan pilihan ini membawa petaka di kemudian hari. Setelah penggempuran Hawai, jepang menyerbu Indochina, Korea, Burma, Malaya diteruskan ke Borneo dan pulau jawa. Penaklukan malaya diikuti dengan penyerahan besar2an tentara kerajaan Inggris, PM Churcill (Inggris) menyebutnya sebagai kekalahan paling memalukan dalam sejarah Ketentaraan Inggris. Di P. Jawa, Belanda mencoba melakukan perlawanan, tetapi hanya mampu bertahan selama 7 hari, ditandai dengan tenggelamnya Admiral Karel Doorman lalu Belanda diwakili oleh Letjend. Ter Poorten menyerah Tanpa syarat kepada Jendral Imamura di kalijati subang. Sisa2 Belanda terbirit2 ke Australia dibawah komando Van MOOK yang segera membentuk pemerintah sipil belanda NICA di Australia. Yang tidak sempat melarikan diri akhirnya menerima nasib disembelih jepang atapun dijadikan tawanan internir Setelah memasuki pulau jawa inilah, jepang kualat dengan Prabu Jayabaya penunggu Pulau jawa, karena tidak permisi sebagaimana adat istiadat Rakyat jawa yang meminta ijin dulu kepada penunggunya bila memasuki wilayah orang lain.heuheuheu Ya Prabu jayabaya telah meramalkan,bangsa kuning yang mengacak-acak p. Jawa hanya akan berusia seumur jagung, 3,5 bulan yang bermakna 3,5 tahun. Setelah menguasai P. Jawa Jepang tidak tahu harus bagaimana: 1. Apakah melanjutkan Invasinya ke Australia 2. Mempertahankan wilayah dan sumberdaya yang telah di kuasai? 3. Atau melanjutkan Invasinya ke Barat menggempur Amerika? Ditengah stagnasi pilihan ini, ASmenjalankan misi2 doolittle dari pangkalanya di Midway. Yaitu pengeboman sporadis posisi2 jepang. Hal inilah yang memicu jepang membuat opsi pilihan ke-3.. yaitu PENYERBUAN MIDWAY. Midway adalah sebuah Atol (Pulau. Karang) yang dijadikan pangkalan militer. Dinamakan midway karena memang tepat berada di tengah antara wilayah AS dan Jepang. Jepang sangat percaya diri mampu menguasai midway, bahkan nama pengganti midway telah disiapkan dalam bahasa jepang. Jepang melakukan rencana operasi tipuan yaitu menyerang kepulauan aleut didekat midway, untuk memancing AS mengerahkan armadanya ke aleut. Barulah serangan utama ke midway dilaksanakan. Tetapi sandi rahasia berhasil dipecahkan sekutu, sehingga rencana ini diketahui. Dan AS dibawah Admiral nimitz tetap siaga penuh di midway. Perang ini sangat penting,Yamamoto menyadari setelah perang ini Jepang akan kalah dalam proses produksi kapal dan perang Pasifik ditentukan oleh siapa yang menguasi samudra. Admiral Chuici Nagumo kembali melakukan kesalahan Pihak Jepang pada jam 04.30 4 Juni 1942 telah melepaskan 108 pesawat fighter, dive bomber, torpedo bomber untuk menyerang Midway. Midway mengerahkan 26 pesawat Fighter untuk menyambut. Kalah jumlah, pesawat Amerika hampir semua dihancurkan. Letda Juichi Tomonaga yang memimpin serangan ini memberitahu kepada Nagumo bahwa pemboman Midway perlu dilakukan kembali. Menerima laporan ini Nagumo memerintahkan untuk pesawat-pesawat yang ada digeladak kapal induk untuk mengganti torpedo yang rencananya untuk menghancurkan kapal Amerika, diganti dengan bom untuk menyerbu Midway. Maka pesawat kembali diturunkan dan proses pergantian bom memakan waktu kira-kira 1 jam. Sementara Nagumo dan kapal induk Jepang melakukan pertukaran torpedo ke bom, armada Amerika telah mengerahkan 116 pesawat fighter, dive bomber, dan torpedo bomber dari kapal induk Enterprise dan Hornet pimpinan Spruance. Sementara adm. Fletcher mengirimkan 35 pesawat fighter, dive bomber, dan torpedo bomber dari kapal induk Yorktown. Ketika Nagumo menerima kabar kedatangan kapal-kapal perang Amerika 10 buah dan berjarak 200 mil dari posisi kapal induk Jepang, teganglah Nagumo. Apakah itu kapal perang biasa atau kapal induk? Karena kalau kapal biasa bisa diserang oleh kapal induk Jepang tapi kalau kapal tersebut adalah kapal induk Amerika, pesawat-pesawat Amerika dapat menyerang kapal induk Jepang. Untuk sementara Nagumo menghentikan proses pergantian bom ke torpedo. Tiba-tiba datang berita bahwa 10 kapal Amerika tersebut hanya terdiri dari kapal Cruiser dan Destoryer. Nagumo menjadi lega dan tenang. Tetapi 11 menit kemudian menjadi mencekam setelah datang lagi berita bahwa terlihat kapal induk. Segeralah Nagumo memerintahkan pesawat-pesawat di kapal induk Akagi dan Kaga untuk menukar kembali dari bom ke torpedo. Situasi demikian genting di pihak Jepang. Selama proses penukaran ke torpedo kembali, pesawat-pesawat Tomunaga baru melakukan proses pendaratan. Ketika di bawah geladak kapal induk Jepang proses penukaran senjata terjadi dan diatas geladak pesawat Tomunaga mendarat, pesawat-pesawat Amerika yang dilepas oleh Spruance telah mendekati kapal induk Jepang. Nagumo yang menerima berita ini tidak bisa berbuat apa-apa karena dia harus menunggu seluruh pesawat Tomunaga untuk mendarat dan ini baru selesai pada jam 09.05 ----------------- Dua puluh menit kemudian, 15 pesawat torpedo Amerika pimpinan Letnan John C. Waldron dari kapal induk Hornet akan menyerang kapal induk Jepang setelah memberitahu Laksamana Spruance. Semua pesawat torpedo Amerika berhasil disikat oleh pesawat fighter Jepang Zero. Selain itu pesawat torpedo dari kapal induk Enterprise sebanyak 14 buah juga menyerang dan dihancurkan pula oleh Zero. Setelah serangan ini berakhir datanglah serangan berikutnya pada jam 10.00 dari kapal induk Yorktown dan dari 12 pesawat torpedo dan 6 pesawat fighter (jenis Wildcat) hanya 2 yang kembali. Tidak ada satupun torpedo yang kena sasaran. Namun kegagalan serangan ini berguna bagi serangan berikutnya karena pesawat Zero Jepang terpaksa terbang rendah untuk menghadang kemungkinan serangan torpedo Amerika. Sementara Zero terbang rendah, 37 pesawat SBD-Dauntless dive bomber Amerika terbang tinggi dan mulai melakukan serangan terhadap kapal induk Jepang. Zero yang tidak bisa segera terbang tinggi tidak bisa mencegah serangan ini pada jam 10.20 Pukul 10.26 Akagi dengan 40 pesawat yang sedang mengisi bahan bakar di geladak terkena 3 bom dari ketinggian 500 meter. Kapal Induk Akagi yang menjadi kebanggaan Jepang terbakar hebat. Pukul 10.47 Nagumo terpaksa melakukan evakuasi dan meninggalkan Akagi. Keesokan harinya Akagi yang tidak bisa diselamatkan ditenggelamkan oleh Jepang. Kapal induk Kaga menerima 4 buah bom dan mengalami kebakaran hebat. Setelah awaknya dipindahkan ke kapal Destroyer, kapal induk Kaga meledak dan karam pada jam 19.25. Kapal induk Soryu menerima 3 bom seberat 1000 pond dan membuat kebakaran hebat yang tidak bisa dipadamkan. Kapal induk Soryu pun meledak dan tenggelam. Kapal induk Hiryu yang tersisa dari armada kapal induk Jepang pada jam 11.00 melakukan serangan balasan ke pihak Amerika dengan melepaskan pesawat Dive Bomber "Val". Segeralah Fletcher yang berada di Yorktown memerintahkan kapal induknya untuk bermanuver mencegah serangan pesawat Jepang. Serangan pertama Jepang ditahan oleh pesawat fighter Wildcat Amerika, tetapi 6 buah Val berhasil lolos dan menyerang Yorktown. 3 buah bom menghantam Yorktown. Kebakaran yang terjadi bisa dipadamkan, Yorktown miring dan pada jam 15.00, Yorktown ditinggalkan oleh anak buahnya. Segeralah Spruance mengirimkan pesawat 24 dive bomber untuk menggempur Hiryu. Empat buah bom mengenai Hiryu. Kebakaran hebat yang dialami Hiryu tidak bisa dipadamkan dan pada tanggal 5 Juni jam 03.15, tenggelam Adm. Yamamoto yang memimpin perang dari atas Battleship Yamato akhirnya mengundurkan pasukannya dengan menderita kekalahan 4 kapal induk tenggelam, 1 kapal perang dan 300-an pesawat tempur hancur. Jepang sendiri merahasiakan kegagalan operasi Midway ini. Para awak dan pilot yang terluka dalam operasi ini diasingkan dari dunia luar. Industri jepang tidak mampu mengganti kapal2nya yang tenggelam, berakibat kekalahan demi kekalahan yang mengantar penyerahan jepang di USS Missourisumber